Belajar di Rumah Kelas VI SDN Sumogawe 03
Angulimala
adalah putera seorang kepala pendeta di istana Raja Pasenadi dari
Kosala. Nama aslinya adalah Ahimsaka. Ketika sudah cukup umur, ia
dikirim ke Taxila, sebuah universitas besar yang terkenal. Ahimsaka
sangat pandai dan juga patuh kepada gurunya. Oleh karena itu, ia
disenangi oleh guru maupun istri gurunya. Muridmurid yang lain menjadi
iri hati kepadanya. Mereka pergi kepada gurunya dan dengan berbohong
melaporkan bahwa Ahimsaka terlibat hubungan gelap dengan istri gurunya.
Mulanya, sang guru tidak mempercayai mereka, tetapi setelah disampaikan
beberapa
kali
dia mempercayai mereka. Dia bersumpah untuk mengenyahkan Ahimsaka.
Untuk melenyapkan anak tersebut harus dengan cara yang sangat kejam,
sehingga dia memikirkan sebuah rencana yang lebih buruk daripada
pembunuhan. Dia mengajarkan Ahimsaka untuk membunuh seribu orang lelaki
ataupun wanita dan setelah kembali dia berjanji untuk memberikan kepada
Ahimsaka pengetahuan yang tak ternilai. Anak itu ingin memiliki
pengetahuan ini, tetapi sangat segan untuk membunuh. Terpaksa dia
menyetujui untuk melaksanakan apa yang telah diajarkan gurunya itu
kepadanya.
Ahimsaka
melakukan pembunuhan manusia, dan tidak pernah lalai menghitung. Dia
merangkai dan menjadikannya sebagai kalung setiap jari dari setiap orang
yang dibunuhnya. Oleh karena itu, dia terkenal dengan nama Angulimala,
dan menjadi pengganggu di daerah itu. Raja mendengar perihal perbuatan
Angulimala, dan ia membuat persiapan untuk menangkapnya. Mantani, ibu
dari Angulimala, mendengar aksud raja. Karena cinta kepada anaknya, ia
memasuki hutan, dan berusaha untuk menyelamatkan anaknya. Pada waktu
itu, kalung jari di leher Angulimala telah mencapai
sembilan ratus sembilan puluh sembilan jari, dan tinggal satu jari akan menjadi seribu. Pagi-pagi sekali pada hari itu, Sang Buddha melihat Angulimala dalam penglihatanNya. Beliau berpikir bahwa jika beliau tidak menghalangi Angulimala, yang sedang menunggu orang terakhir untuk memperoleh seribu jari, dia akan melihat ibunya dan bisa membunuhnya. Karena hal itu, Agulimala akan menderita di alam neraka (niraya) yang tiada akhirnya. Dengan perasaan cinta kasih, Sang Buddha menuju hutan di mana Angulimala berada.
sembilan ratus sembilan puluh sembilan jari, dan tinggal satu jari akan menjadi seribu. Pagi-pagi sekali pada hari itu, Sang Buddha melihat Angulimala dalam penglihatanNya. Beliau berpikir bahwa jika beliau tidak menghalangi Angulimala, yang sedang menunggu orang terakhir untuk memperoleh seribu jari, dia akan melihat ibunya dan bisa membunuhnya. Karena hal itu, Agulimala akan menderita di alam neraka (niraya) yang tiada akhirnya. Dengan perasaan cinta kasih, Sang Buddha menuju hutan di mana Angulimala berada.
Angulimala
merasa sangat letih dan lelah. Pada saat yang sama, dia sangat
cemas untuk membunuh orang terakhir agar jumlah seribu jari terpenuhi,
dan menyempurnakan tugasnya. Dia memutuskan untuk membunuh orang pertama
yang dijumpainya. Ketika sedang menunggu, tiba-tiba dia melihat Sang
Buddha dan ia mengejar-Nya dengan pedang terhunus. Akan tetapi, Sang
Buddha tidak dapat dikejar sehingga dirinya sangat lelah. Sambil
memperhatikan Sang Buddha, dia menangis, “O bhikkhu,
berhenti! berhenti!” dan Sang Buddha menjawab, “Aku telah berhenti,
kamulah yang belum
berhenti.” Angulimala tidak mengerti arti kata-kata Sang Buddha, sehingga dia bertanya, “O bhikkhu! Mengapa engkau berkata bahwa engkau telah berhenti dan saya belum berhenti?”
Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, “Aku berkata bahwa Aku telah berhenti, karena Aku telah berhenti membunuh semua makhluk, Aku telah berhenti menyiksa semua makhluk, dan karena Aku telah mengembangkan diri-Ku dalam cinta kasih yang universal, kesabaran, dan pengetahuan tanpa cela. Akan tetapi, kamu belum berhenti membunuh atau menyiksa makhluk lain dan kamu belum mengembangkan dirimu dalam cinta kasih yang universal dan kesabaran. Karena itu, kamulah yang belum berhenti.”
berhenti.” Angulimala tidak mengerti arti kata-kata Sang Buddha, sehingga dia bertanya, “O bhikkhu! Mengapa engkau berkata bahwa engkau telah berhenti dan saya belum berhenti?”
Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, “Aku berkata bahwa Aku telah berhenti, karena Aku telah berhenti membunuh semua makhluk, Aku telah berhenti menyiksa semua makhluk, dan karena Aku telah mengembangkan diri-Ku dalam cinta kasih yang universal, kesabaran, dan pengetahuan tanpa cela. Akan tetapi, kamu belum berhenti membunuh atau menyiksa makhluk lain dan kamu belum mengembangkan dirimu dalam cinta kasih yang universal dan kesabaran. Karena itu, kamulah yang belum berhenti.”
Begitu
mendengar kata-kata dari mulut Sang Buddha, Angulimala berpikir,
“Ini adalah kata-kata orang yang bijaksana. Bhikkhu ini amat sangat
bijaksana dan amat sangat berani, dia pasti adalah pemimpin para
bhikkhu. Tentu dia adalah Sang Buddha sendiri! Dia pasti datang kemari
khusus untuk membuat saya menjadi sadar.” Dengan berpikir demikian, dia
melemparkan senjatanya dan memohon kepada Sang Buddha untuk diterima
menjadi bhikkhu. Kemudian di tempat itu juga, Sang Buddha
menerimanya menjadi seorang bhikkhu. Ibu Angulimala mencari anaknya di
dalam hutan dengan menyebut-nyebut namanya, tetapi gagal menemukannya.
Ia kembali ke rumah. Ketika raja dan para prajuritnya datang untuk
menangkap Angulimala, mereka menemukannya di vihara Sang
Buddha. Mengetahui bahwa Angulimala telah menghentikan perbuatan
jahatnya dan menjadi seorang bhikkhu, raja dan para prajuritnya kembali
pulang. Selama tinggal di vihara, Angulimala dengan rajin dan tekun
melatih meditasi, dalam waktu yang singkat dia mencapai tingkat kesucian
arahat. Pada suatu hari ketika Angulimala sedang berjalan untuk
menerima dana makanan, dia melewati suatu tempat dimana terjadi
pertengkaran antara sekumpulan orang. Ketika mereka saling melemparkan
batu, beberapa batu mengenai kepala Angulimala dan melukainya. Dia
berjalan pulang menemui Sang Buddha, dan Sang Buddha berkata kepadanya,
“Angulimala anakku! Kamu telah melepaskan perbuatan jahat.
Bersabarlah. Saat ini kamu sedang menerima akibat perbuatan-perbuatan
jahat yang telah kamu lakukan. Perbuatan-perbuatan jahat itu bisa
menyebabkan penderitaan yang tak terkira
lamanya dalam alam neraka (niraya).” Segera setelah itu, Angulimala meninggal dunia dengan tenang, dia telah merealisasi ‘Kebebasan Akhir’ (parinibbana).
lamanya dalam alam neraka (niraya).” Segera setelah itu, Angulimala meninggal dunia dengan tenang, dia telah merealisasi ‘Kebebasan Akhir’ (parinibbana).
Mereka
hampir tidak mempercayainya. Sehingga mereka bertanya lagi kepada
Sang Buddha apakah mungkin seseorang yang sudah begitu banyak membunuh
manusia dapat mencapai parinibbana.
Terhadap pertanyaan ini, Sang Buddha menjawab, “Para bhikkhu,
Angulimala telah banyak melakukan perbuatan jahat karena dia tidak
memiliki teman-teman yang baik. Tetapi kemudian, dia menemukan
teman-teman yang baik dan dengan bantuan mereka serta nasehat yang baik
dia telah dengan mantap dan penuh perhatian melaksanakan Dhamma. Oleh
karena itu, perbuatan-perbuatan jahatnya telah disingkirkan oleh
kebaikan (arahatta magga).”
(Sumber:
www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/kisah-anggulimala-thera/ diunduh
tanggal 05/08/2014 pukul 10:12; dengan penambahan dan penyesuaian)
Kisah
di atas menjelaskan bahwa kebencian, keserakahan, dan kebodohan
harus dilenyapkan. Jika tiga akar kejahatan itu lenyap maka nibbana akan abadi dalam diri kita sekarang ini, yaitu nibbana yang dirasakan semasa kita hidup. Bukan nanti setelah meninggal dunia. Nibbana yang penuh kebahagiaan.
🔽 Menanya
Amati dan baca cerita tentang Pelajaran IX Nibbana tentang Kisah Angulimala dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu!
Pendapatku:
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
(silahkan tambah pendapatmu)
Pertanyaanku:
1. ......................................................................................?
Amati dan baca cerita tentang Pelajaran IX Nibbana tentang Kisah Angulimala dengan cermat kemudian ungkapkan pendapat serta pertanyaanmu!
Pendapatku:
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
(silahkan tambah pendapatmu)
Pertanyaanku:
1. ......................................................................................?
2. ......................................................................................?
3. ......................................................................................?
(silahkan tambah pertanyaanmu)
🔽 Ayo Diskusikan
(silahkan tambah pertanyaanmu)
🔽 Ayo Diskusikan
Berdasarkan hasil bacaan dan pengamatanmu terhadap gambar dan teks bacaan diatas, diskusikan bersama orang tuamu:
- Mencatat informasi penting apa saja yang kamu dapatkan dalam gambar dan bacaan di atas.
- Buatlah pertanyaan mencari tahu hal-hal yang masih belum jelas, atau hal-hal yang belum kamu pahami atas gambar dan teks bacaan di atas.
- Carilah informasi dari buku dan sumber lainnya untuk menjawab pertanyaan yang sudah kamu buat.
- Satukan pendapat dan jawaban kamu menjadi sebuah kesimpulan.
- Sampaikan hasil diskusi di depan kelas pada pelajaran saat masuk kelak.
🔽 Menalar
Ayo
kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati
apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu
atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
🔽 Mengkomunikasikan
Pada
pertemuan pelajaran agama Buddha besok hari Sabtu pada pertemuan berikutnya
serahkan tugas ini kemudian majulah ke depan kelas, sampaikan hasil
kerjamu kepada guru dan teman-teman. Tempelkan hasil kerja kamu di papan
kreativitas.
Demikian
materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun,
jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari
kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan
dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari
virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar
⏩⏩⏩⏩ TUGAS ⏪⏪⏪⏪
PETUNJUK PENGERJAAN SOAL LATIHAN ONLINE
1. klik disini pada perintah diatas
2. pada alamat google docs masukkan alamat email/gmail yang valid
3. pada latihan A klik jawaban pilihan ganda yang ada pada soal
4. pada latihan B isilah jawaban singkat
5. pada latihan C isilah jawaban uraian
6. setelah soal A,B, dan C selesai klik kirim pada pojok kanan atas yang berwarna biru
1. klik disini pada perintah diatas
2. pada alamat google docs masukkan alamat email/gmail yang valid
3. pada latihan A klik jawaban pilihan ganda yang ada pada soal
4. pada latihan B isilah jawaban singkat
5. pada latihan C isilah jawaban uraian
6. setelah soal A,B, dan C selesai klik kirim pada pojok kanan atas yang berwarna biru
Demikian materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun, jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar
No comments:
Post a Comment