Tugas Belajar di Rumah Kelas V SDN Sumogawe 03
Anak Desa yang Pintar
Sari
seorang anak desa. Dia tinggal di sebuah desa terpencil yang jauh dari
kota. Di desa Sari belum ada sekolah. Oleh karena itu, Sari bersekolah
di desa tetangga. Jarak tempat tinggal Sari dengan sekolahnya sejauh dua
kilometer. Setiap hari Sari dan anakanak lain berjalan kaki menuju
sekolah.
Suatu
hari Pak Budi mengumumkan akan diadakan lomba Cerdas Tangkas antar SD,
Guru-guru akan memilih murid untuk mengikuti Cerdas Tangkas. Murid yang
terpilih harus mempersiapkan diri. Mereka harus lebih banyak belajar dan
berlatih mengerjakan soal. “Percuma kita mengikuti Cerdas Tangkas itu.
Kita pasti tak akan bisa menang.” Kata Jono saat jam istirahat. “Kenapa
kau bilang begitu, Jon?” tanya Arwin. “Ya jelas kita tidak akan sanggup.
Mereka pintar-pintar. Melihat mereka saja kita sudah minder duluan.”
Jelas Jono. Kawan-kawannya mengangguk menyetujui pendapat Jono. “Makanya
kita harus belajar lebih giat agar bisa menang.” Sahut Sari.
“Tidak
mungkin kita bisa mengalahkan sekolah lain, Sar. Mereka jauh lebih
baik dalam segala hal. Lihat sekolah kita, sebentar lagi mungkin
ambruk.” Kata Jono. Sari terdiam. Tapi dalam hati Sari bertekad, kalau
terpilih, dia akan berusaha melakukan yang terbaik.
Keesokan harinya Pak Budi memilih Erna dan Ani dari kelas enam, serta Sari yang masih kelas lima untuk mengikuti lomba. “Ayo tepuk tangan dong. Kasih semangat buat teman kita.” Seru Pak Budi. Murid-murid bertepuk tangan dengan enggan. Melihat itu Sari, Erna dan Ani tersenyum kecut. Ketiga murid yang terpilih itu berlatih sungguh-sungguh. Mereka rajin mengerjakan soal-soal pelajaran. Pak Budi sering memberikan semangat membuat Sari, Erna dan Ani semakin rajin dan bertekad melakukan yang terbaik.
Keesokan harinya Pak Budi memilih Erna dan Ani dari kelas enam, serta Sari yang masih kelas lima untuk mengikuti lomba. “Ayo tepuk tangan dong. Kasih semangat buat teman kita.” Seru Pak Budi. Murid-murid bertepuk tangan dengan enggan. Melihat itu Sari, Erna dan Ani tersenyum kecut. Ketiga murid yang terpilih itu berlatih sungguh-sungguh. Mereka rajin mengerjakan soal-soal pelajaran. Pak Budi sering memberikan semangat membuat Sari, Erna dan Ani semakin rajin dan bertekad melakukan yang terbaik.
Saat
pertandingan akhirnya tiba. Sari, Erna dan Ani siap mengikuti lomba.
Akhirnya Sari, Erna, dan Ani berhasil menjadi juara, teman-temannya
banyak yang tidak percaya. Mereka menyalami Sari, Erna dan Ani karena
telah mengharumkan nama sekolah. Berkat kemenangan dalam lomba Cerdas
Tangkas itu, sekolah mereka jadi terkenal. Bupati pun datang berkunjung.
Bupati memerintahkan agar sekolah diperbaiki dan jalan-jalan desa
diaspal. Sekolahnya kini menjadi tampak megah dan indah. Sari
dan kawan-kawannya semakin rajin datang ke sekolah dan belajar dengan
giat.
~Disadur dengan perubahan dari harian analisa 18 Des 2011
Pesan dan Makna Cerita
Sukses
menjadi pelajar memang tidak mudah. Banyak rintangan dan tantangan
yang harus diatasi. Seperti dalam kisah di atas, tidak sedikit siswa
yang merasa kalah sebelum bertanding. Merasa minder, lemah, dan banyak
alasan yang menyebabkan kegagalan. Akan tetapi Sari patut dicontoh,
berkat kegigihan, keuletan, dan keyakinannya timbulah percaya diri, dan
akhirnya sukses meraih cita-citanya. Gigih artinya tetap teguh dalam
pendirian, pikiran mantap untuk meraih apa yang diinginkan. Orang yang
gigih tidak mudah goyah oleh godaan. Seperti halnya Sari pada kisah di
atas, Dia tidak mendengarkan kekhawatiran yang ada pada
teman-temannya. Dia yakin akan dapat mewujudkan prestasi yang
terbaik. Ulet artinya tidak mudah putus asa serta memiliki kemauan keras
dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Orang
yang ulet biasanya tekun belajar dan tidak kenal lelah. Tidak mudah
cengeng dan mengeluh meskipun ada rintangan yang menghalangi.
Dalam kitab suci Tripitaka tepatnya dalam Vibhanga, Buddha telah mengajarkan tentang cara-cara menjadi orang sukses. Terdapat empat macam jalan kesuksesan yaitu:
1. Senang pada pekerjaan (Chanda),
2. Semangat dalam bekerja (Virya),
3. Fokus dalam bekerja (Citta),
4. Mau mengevaluasi pekerjaannya (Vimamsa).
Dalam kitab suci Tripitaka tepatnya dalam Vibhanga, Buddha telah mengajarkan tentang cara-cara menjadi orang sukses. Terdapat empat macam jalan kesuksesan yaitu:
1. Senang pada pekerjaan (Chanda),
2. Semangat dalam bekerja (Virya),
3. Fokus dalam bekerja (Citta),
4. Mau mengevaluasi pekerjaannya (Vimamsa).
Dalam
cerita di atas sedikitnya kita temukan tiga hal ajaran Buddha yang
telah dilakukan Sari dan teman-temannya yaitu senang dalam belajar,
semangat belajar, dan fokus belajar. Mereka juga mampu menemukan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekolah serta lawannya dalam
lomba cerdas cermat.
🔽Mengamati
Amati dan baca dengan seksama cerita "Anak Desa yang Pintar" kemudian ambil makna yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan diri sendiri.
🔽Menanya
Ayo
ajukan pertanyaan kepada orangtuamu hal-hal yang tidak kamu pahami
dalam bacaan cerita di atas. Coba buatlah beberapa pertanyaan dengan
menggunakan kata mengapa atau bagaimana, kemudian sampaikan
pertanyaannya.
🔽Mengumpulkan Informasi
Berdasarkan
pertanyaan yang sudah kamu buat, ayo cari informasi jawabannya kepada
orangtuamu, buku, dan sumber lainnya. Catat jawabannya.
🔽Menalar
Ayo
kelompokkan semua jawaban dan informasi yang kamu dapat. Hati-hati
apakah jawaban yang kamu peroleh sudah sesuai dengan tujuan pertanyaanmu
atau belum. Terakhir buatlah kesimpulannya dengan kalimat yang jelas.
🔽Mengkomunikasikan
Pada
pertemuan pelajaran agama Buddha besok hari Selasa, 6 April 2020
serahkan tugas ini kemudian majulah ke depan kelas, sampaikan hasil
kerjamu kepada guru dan teman-teman. Tempelkan hasil kerja kamu di papan
kreativitas.
Demikian
materi pembelajaran hari ini ingat belajarlah di rumah dengan tekun,
jangan keluar rumah jika tidak mendesak dan sangat penting, hindari
kontak dengan orang asing, jaga kebersihan, dan jangan lupa cuci tangan
dengan bersih sebelum makan, jaga kebersihan, sehingga selamat dari
virus corona atau covid19.
Selamat beristirahat, jangan lupa belajar
Tugas
PETUNJUK LATIHAN LAGU BUDDHIS ONLINE
No comments:
Post a Comment